Sintaksis

ANALISIS KLAUSA oleh Shafariana

Mendidik Perempuan adalah Mendidik Bangsa oleh Ali Khomsan


Sejak tahun 1975, tahun pertama konferensi dunia mengenai perempuan, di Meksiko, muncul kesadaran bahwa apa yang terjadi terhadap perempuan akan berdampak besar pada kesejahteraan umat manusia. Anggapan perempuan adalah pewaris pasif dari pertumbuhan dan pembangunan sosial semakin berkurang. Perempuan adalah pemain kunci yang akan menentukan nasib bangsa lewat anak-anak mereka.
Meskipun ada kemajuan, namun sebenarnya kemajuan tersebut tidak dirasakan sebagai hal yang signifikan terutama pada perempuan kelas bawah. Masih cukup banyak perempuan yang menganggur tidak punya pekerjaan meskipun ingin bekerja, atau bekerja di sektor informal yang penuh persaingan dan terkadang hasilnya kurang menjanjikan. Walaupun ada upaya menjamin persamaan di bidang ekonomi dan sosial, namun diskriminasi sebenarnya masih tetap berlangsung, dan kekerasan terhadap perempuan tetap berlanjut.
Di banyak tempat, anak perempuan memperoleh pendidikan, pangan, dan pelayanan kesehatan yang lebih sedikit dibandingkan anak laki-laki. Di beberapa negara sedang berkembang kira-kira seperenam bayi perempuan meninggal karena kelalaian dan diskriminasi.
Sementara masalah perempuan dewasa yang sampai kini masih cukup menonjol di berbagai belahan dunia adalah tingginya angka kematian ibu karena komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan. Praktik aborsi yang tidak aman telah membawa perempuan ke jurang kematian tanpa dapat dicegah. Hal lainnya adalah banyaknya perempuan yang tidak memiliki akses yang baik untuk memperoleh pelayanan kesehatan reproduksi yang bermutu sehingga muncul kehamilan yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan.
DI bidang pendidikan percepatan perempuan untuk melek huruf tidak secepat kaum pria. Hal ini akan berimplikasi serius mengingat kesehatan dan kematian anak lebih banyak dipengaruhi pendidikan ibu dibandingkan pendidikan ayah. Bukti-bukti menunjukkan, pendidikan yang dimiliki perempuan menyebabkan turunnya angka kematian bayi dan membaiknya status gizi anak.
Pola asih-asah (caring behavior) yang dimiliki seorang ibu merupakan faktor determinan yang sangat menentukan tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang anak ini adalah ciri kualitas sumber daya keluarga. Di dalam mewujudkan pola asih-asah ini ada faktor eksternal yang turut berperan yakni status sosial ekonomi keluarga yang mencakup pendapatan, pendidikan, interaksi sosial, dan nilai-nilai dalam keluarga.
Untuk bisa mengembangkan caring behavior yang sehat maka prasyarat yang penting adalah pendidikan ibu, beban kerja ibu, serta ada tidaknya alternate caregivers (pengasuh). Ibu yang berpendidikan tinggi akan lebih giat mencari dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan memelihara anak. Mereka juga akan menaruh perhatian lebih besar pada konsep sehat yang harus dicapai seluruh anggota keluarganya.
Perempuan adalah aktor ekonomi yang berperan penting dalam mendukung keluarga sejahtera di berbagai negara. Peran mereka tidak hanya terbatas di sektor pertanian, tetapi juga di industri dan pelayanan/jasa. Pertumbuhan industri di suatu negara ditandai dengan partisipasi kaum perempuan, kebanyakan kaum buruh, untuk bekerja di sektor tersebut.
Ketersediaan pangan rumah tangga tidak lepas dari peran kaum perempuan. Sebuah studi mengungkapkan, di Afrika perempuan memberikan kontribusi 70-80 persen dalam penyediaan pangan keluarga, sementara di Asia 65 persen. Meskipun kenyataannya, perempuan sering mengalami ketidaksetaraan akses dibandingkan kaum pria seperti dalam hal pendidikan, penguasaan teknologi, dan akses terhadap informasi.
Keterlibatan perempuan di sektor ekonomi tidak selalu menjadi bagian dari statistik sehingga peran mereka menjadi tidak kelihatan. Hal ini terjadi karena penentu kebijakan di bidang pembangunan banyak didominasi pria. Mengabaikan peran perempuan di bidang sosial ekonomi dapat dianggap sebagai pemborosan pembangunan. Perempuan tidak mendapatkan input memadai, sehingga potensi kontribusi ekonomi mereka tidak dapat dimunculkan secara maksimal.
Alokasi waktu bekerja yang dicurahkan perempuan dari keluarga miskin umumnya lebih banyak daripada kaum pria, meskipun produktivitas kaum perempuan masih dianggap rendah. Seandainya mereka memperoleh perhatian sehingga kebijakan pembangunan bisa sedikit banyak terfokus pada kaum perempuan, maka peran ekonomi perempuan akan muncul secara lebih signifikan. Setiap dollar bantuan negara donor yang dialokasikan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja perempuan, meningkatkan produktivitas mereka, dan memperkuat partisipasi perempuan dalam penentuan pengambilan keputusan akan berdampak nyata dalam pembangunan negara.
Untuk itu negara perlu memperhatikan program yang bertujuan meningkatkan pendidikan kaum perempuan, peningkatan keterampilan, dan penguasaan teknologi. Perempuan juga harus diberdayakan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut produksi, reproduksi, dan distribusi. Bila kaum perempuan mempunyai posisi kuat untuk mendukung ekonomi rumah tangga, maka permasalahan khususnya menyangkut kerawanan pangan dan malnutrisi akan dapat diatasi dengan cepat.
BEBERAPA studi menunjukkan, kesejahteraan keluarga tidak melulu tergantung pada penghasilan yang diperoleh, tetapi juga sangat ditentukan oleh siapa yang mencari nafkah dan mengontrol pengeluaran rumah tangga. Kaum perempuan, dibandingkan pria, ternyata cenderung mengalokasikan uang untuk belanja pangan keluarganya. Sementara pendapatan yang berasal dari perempuan berkorelasi erat dengan semakin membaiknya derajat kesehatan dan status gizi anak. Karena itu kesetaraan jender, khususnya di bidang ekonomi dan pengambilan keputusan, akan berdampak besar pada kesejahteraan keluarga.



FUNGSI SINTAKSIS

Mendidik Perempuan adalah Mendidik Bangsa oleh Ali Khomsan


Sejak tahun 1975, tahun pertama konferensi dunia mengenai perempuan, di Meksiko, muncul kesadaran bahwa apa yang terjadi terhadap perempuan akan berdampak besar pada kesejahteraan umat manusia. Anggapan perempuan adalah pewaris pasif dari pertumbuhan dan pembangunan sosial semakin berkurang. Perempuan adalah pemain kunci yang akan menentukan nasib bangsa lewat anak-anak mereka.
Meskipun ada kemajuan, namun sebenarnya kemajuan tersebut tidak dirasakan sebagai hal yang signifikan terutama pada perempuan kelas bawah. Masih cukup banyak perempuan yang menganggur tidak punya pekerjaan meskipun ingin bekerja, atau bekerja di sektor informal yang penuh persaingan dan terkadang hasilnya kurang menjanjikan. Walaupun ada upaya menjamin persamaan di bidang ekonomi dan sosial, namun diskriminasi sebenarnya masih tetap berlangsung, dan kekerasan terhadap perempuan tetap berlanjut.
Di banyak tempat, anak perempuan memperoleh pendidikan, pangan, dan pelayanan kesehatan yang lebih sedikit dibandingkan anak laki-laki. Di beberapa negara sedang berkembang kira-kira seperenam bayi perempuan meninggal karena kelalaian dan diskriminasi.
Sementara masalah perempuan dewasa yang sampai kini masih cukup menonjol di berbagai belahan dunia adalah tingginya angka kematian ibu karena komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan. Praktik aborsi yang tidak aman telah membawa perempuan ke jurang kematian tanpa dapat dicegah. Hal lainnya adalah banyaknya perempuan yang tidak memiliki akses yang baik untuk memperoleh pelayanan kesehatan reproduksi yang bermutu sehingga muncul kehamilan yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan.
Di bidang pendidikan percepatan perempuan untuk melek huruf tidak secepat kaum pria. Hal ini akan berimplikasi serius mengingat kesehatan dan kematian anak lebih banyak dipengaruhi pendidikan ibu dibandingkan pendidikan ayah. Bukti-bukti menunjukkan, pendidikan yang dimiliki perempuan menyebabkan turunnya angka kematian bayi dan membaiknya status gizi anak.
Pola asih-asah (caring behavior) yang dimiliki seorang ibu merupakan faktor determinan yang sangat menentukan tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang anak ini adalah ciri kualitas sumber daya keluarga. Di dalam mewujudkan pola asih-asah ini ada faktor eksternal yang turut berperan yakni status sosial ekonomi keluarga yang mencakup pendapatan, pendidikan, interaksi sosial, dan nilai-nilai dalam keluarga.
Untuk bisa mengembangkan caring behavior yang sehat maka prasyarat yang penting adalah pendidikan ibu, beban kerja ibu, serta ada tidaknya alternate caregivers (pengasuh). Ibu yang berpendidikan tinggi akan lebih giat mencari dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan memelihara anak. Mereka juga akan menaruh perhatian lebih besar pada konsep sehat yang harus dicapai seluruh anggota keluarganya.
Perempuan adalah aktor ekonomi yang berperan penting dalam mendukung keluarga sejahtera di berbagai negara. Peran mereka tidak hanya terbatas di sektor pertanian, tetapi juga di industri dan pelayanan/jasa. Pertumbuhan industri di suatu negara ditandai dengan partisipasi kaum perempuan, kebanyakan kaum buruh, untuk bekerja di sektor tersebut.
Ketersediaan pangan rumah tangga tidak lepas dari peran kaum perempuan. Sebuah studi mengungkapkan, di Afrika perempuan memberikan kontribusi 70-80 persen dalam penyediaan pangan keluarga, sementara di Asia 65 persen. Meskipun kenyataannya, perempuan sering mengalami ketidaksetaraan akses dibandingkan kaum pria seperti dalam hal pendidikan, penguasaan teknologi, dan akses terhadap informasi.
Keterlibatan perempuan di sektor ekonomi tidak selalu menjadi bagian dari statistik sehingga peran mereka menjadi tidak kelihatan. Hal ini terjadi karena penentu kebijakan di bidang pembangunan banyak didominasi pria. Mengabaikan peran perempuan di bidang sosial ekonomi dapat dianggap sebagai pemborosan pembangunan. Perempuan tidak mendapatkan input memadai, sehingga potensi kontribusi ekonomi mereka tidak dapat dimunculkan secara maksimal.
Alokasi waktu bekerja yang dicurahkan perempuan dari keluarga miskin umumnya lebih banyak daripada kaum pria, meskipun produktivitas kaum perempuan masih dianggap rendah. Seandainya mereka memperoleh perhatian sehingga kebijakan pembangunan bisa sedikit banyak terfokus pada kaum perempuan, maka peran ekonomi perempuan akan muncul secara lebih signifikan. Setiap dollar bantuan negara donor yang dialokasikan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja perempuan, meningkatkan produktivitas mereka, dan memperkuat partisipasi perempuan dalam penentuan pengambilan keputusan akan berdampak nyata dalam pembangunan negara.
Untuk itu negara perlu memperhatikan program yang bertujuan meningkatkan pendidikan kaum perempuan, peningkatan keterampilan, dan penguasaan teknologi. Perempuan juga harus diberdayakan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut produksi, reproduksi, dan distribusi. Bila kaum perempuan mempunyai posisi kuat untuk mendukung ekonomi rumah tangga, maka permasalahan khususnya menyangkut kerawanan pangan dan malnutrisi akan dapat diatasi dengan cepat.
Beberapa studi menunjukkan, kesejahteraan keluarga tidak melulu tergantung pada penghasilan yang diperoleh, tetapi juga sangat ditentukan oleh siapa yang mencari nafkah dan mengontrol pengeluaran rumah tangga. Kaum perempuan, dibandingkan pria, ternyata cenderung mengalokasikan uang untuk belanja pangan keluarganya. Sementara pendapatan yang berasal dari perempuan berkorelasi erat dengan semakin membaiknya derajat kesehatan dan status gizi anak. Karena itu kesetaraan jender, khususnya di bidang ekonomi dan pengambilan keputusan, akan berdampak besar pada kesejahteraan keluarga.

JUMLAH KLAUSA

Mendidik Perempuan adalah Mendidik Bangsa oleh Ali Khomsan


Sejak tahun 1975, tahun pertama konferensi dunia mengenai perempuan, di Meksiko, muncul kesadaran bahwa apa yang terjadi terhadap perempuan akan berdampak besar pada kesejahteraan umat manusia. Anggapan perempuan adalah pewaris pasif dari pertumbuhan dan pembangunan sosial semakin berkurang. Perempuan adalah pemain kunci yang akan menentukan nasib bangsa lewat anak-anak mereka.
Meskipun ada kemajuan, namun sebenarnya kemajuan tersebut tidak dirasakan sebagai hal yang signifikan terutama pada perempuan kelas bawah. Masih cukup banyak perempuan yang menganggur tidak punya pekerjaan meskipun ingin bekerja, atau bekerja di sektor informal yang penuh persaingan dan terkadang hasilnya kurang menjanjikan. Walaupun ada upaya menjamin persamaan di bidang ekonomi dan sosial, namun diskriminasi sebenarnya masih tetap berlangsung, dan kekerasan terhadap perempuan tetap berlanjut.
Di banyak tempat, anak perempuan memperoleh pendidikan, pangan, dan pelayanan kesehatan yang lebih sedikit dibandingkan anak laki-laki. Di beberapa negara sedang berkembang kira-kira seperenam bayi perempuan meninggal karena kelalaian dan diskriminasi.
Sementara masalah perempuan dewasa yang sampai kini masih cukup menonjol di berbagai belahan dunia adalah tingginya angka kematian ibu karena komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan. Praktik aborsi yang tidak aman telah membawa perempuan ke jurang kematian tanpa dapat dicegah. Hal lainnya adalah banyaknya perempuan yang tidak memiliki akses yang baik untuk memperoleh pelayanan kesehatan reproduksi yang bermutu sehingga muncul kehamilan yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan.
Di bidang pendidikan percepatan perempuan untuk melek huruf tidak secepat kaum pria. Hal ini akan berimplikasi serius mengingat kesehatan dan kematian anak lebih banyak dipengaruhi pendidikan ibu dibandingkan pendidikan ayah. Bukti-bukti menunjukkan, pendidikan yang dimiliki perempuan menyebabkan turunnya angka kematian bayi dan membaiknya status gizi anak.
Pola asih-asah (caring behavior) yang dimiliki seorang ibu merupakan faktor determinan yang sangat menentukan tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang anak ini adalah ciri kualitas sumber daya keluarga. Di dalam mewujudkan pola asih-asah ini ada faktor eksternal yang turut berperan yakni status sosial ekonomi keluarga yang mencakup pendapatan, pendidikan, interaksi sosial, dan nilai-nilai dalam keluarga.
Untuk bisa mengembangkan caring behavior yang sehat maka prasyarat yang penting adalah pendidikan ibu, beban kerja ibu, serta ada tidaknya alternate caregivers (pengasuh). Ibu yang berpendidikan tinggi akan lebih giat mencari dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan memelihara anak. Mereka juga akan menaruh perhatian lebih besar pada konsep sehat yang harus dicapai seluruh anggota keluarganya.
Perempuan adalah aktor ekonomi yang berperan penting dalam mendukung keluarga sejahtera di berbagai negara. Peran mereka tidak hanya terbatas di sektor pertanian, tetapi juga di industri dan pelayanan/jasa. Pertumbuhan industri di suatu negara ditandai dengan partisipasi kaum perempuan, kebanyakan kaum buruh, untuk bekerja di sektor tersebut.
Ketersediaan pangan rumah tangga tidak lepas dari peran kaum perempuan. Sebuah studi mengungkapkan, di Afrika perempuan memberikan kontribusi 70-80 persen dalam penyediaan pangan keluarga, sementara di Asia 65 persen. Meskipun kenyataannya, perempuan sering mengalami ketidaksetaraan akses dibandingkan kaum pria seperti dalam hal pendidikan, penguasaan teknologi, dan akses terhadap informasi.
Keterlibatan perempuan di sektor ekonomi tidak selalu menjadi bagian dari statistik sehingga peran mereka menjadi tidak kelihatan. Hal ini terjadi karena penentu kebijakan di bidang pembangunan banyak didominasi pria. Mengabaikan peran perempuan di bidang sosial ekonomi dapat dianggap sebagai pemborosan pembangunan. Perempuan tidak mendapatkan input memadai, sehingga potensi kontribusi ekonomi mereka tidak dapat dimunculkan secara maksimal.
Alokasi waktu bekerja yang dicurahkan perempuan dari keluarga miskin umumnya lebih banyak daripada kaum pria, meskipun produktivitas kaum perempuan masih dianggap rendah. Seandainya mereka memperoleh perhatian sehingga kebijakan pembangunan bisa sedikit banyak terfokus pada kaum perempuan, maka peran ekonomi perempuan akan muncul secara lebih signifikan. Setiap dollar bantuan negara donor yang dialokasikan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja perempuan, meningkatkan produktivitas mereka, dan memperkuat partisipasi perempuan dalam penentuan pengambilan keputusan akan berdampak nyata dalam pembangunan negara.
Untuk itu negara perlu memperhatikan program yang bertujuan meningkatkan pendidikan kaum perempuan, peningkatan keterampilan, dan penguasaan teknologi. Perempuan juga harus diberdayakan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut produksi, reproduksi, dan distribusi. Bila kaum perempuan mempunyai posisi kuat untuk mendukung ekonomi rumah tangga, maka permasalahan khususnya menyangkut kerawanan pangan dan malnutrisi akan dapat diatasi dengan cepat.
Beberapa studi menunjukkan, kesejahteraan keluarga tidak melulu tergantung pada penghasilan yang diperoleh, tetapi juga sangat ditentukan oleh siapa yang mencari nafkah dan mengontrol pengeluaran rumah tangga. Kaum perempuan, dibandingkan pria, ternyata cenderung mengalokasikan uang untuk belanja pangan keluarganya. Sementara pendapatan yang berasal dari perempuan berkorelasi erat dengan semakin membaiknya derajat kesehatan dan status gizi anak. Karena itu kesetaraan jender, khususnya di bidang ekonomi dan pengambilan keputusan, akan berdampak besar pada kesejahteraan keluarga.

KLAUSA
1.    Sejak tahun 1975, tahun pertama konferensi dunia mengenai perempuan, di Meksiko...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : konferensi dunia
(2) Objek               : perempuan
b)   Predikator
Predikat                : mengenai
2)   Bukan Inti
Keterangan   :
a)    sejak tahun 1975
b)   tahun pertama
c)    di Meksiko
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba


2.    Muncul kesadaran bahwa apa yang terjadi terhadap perempuan akan berdampak besar pada kesejahteraan umat manusia...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : muncul kesadaran
(2) Objek               : terhadap perempuan
(3) Pelengkap        : akan berdampak besar
b)   Predikator
Predikat                : bahwa apa yang terjadi
2)   Bukan Inti
Keterangan               : pada kesejahteraan umat manusia
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
3.    Anggapan perempuan adalah pewaris pasif dari pertumbuhan dan pembangunan sosial semakin berkurang...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : anggapan perempuan
(2) Objek               : dari pertumbuhan dan pembangunan
b)   Predikator
Predikat                : adalah pewaris pasif
2)   Bukan Inti
Keterangan               : semakin berkurang
b.    Jenis Klausa       : Klausa nomina
4.    Perempuan adalah pemain kunci yang akan menentukan nasib bangsa lewat anak-anak mereka...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : perempuan
(2) Objek               : nasib bangsa
b)   Predikator
Predikat                :
(1) adalah pemain kunci
(2) yang akan menentukan
2)   Bukan Inti
Keterangan               : lewat anak-anak mereka
b.    Jenis Klausa       : Klausa nomina
5.    Meskipun ada kemajuan, namun sebenarnya kemajuan tersebut tidak dirasakan sebagai hal yang signifikan terutama pada perempuan kelas bawah...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : kemajuan tersebut
(2) Pelengkap        : sebagai hal yang signifikan
b)   Predikator
Predikat                : tidak dirasakan
2)   Bukan Inti
Keterangan               :
a)    meskipun ada kemajuan
b)   namun sebenarnya
c)    terutama pada perempuan kelas bawah
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
6.    Masih cukup banyak perempuan yang menganggur tidak punya pekerjaan meskipun ingin bekerja...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
Subjek                  : perempuan yang menganggur
b)   Predikator
Predikat                : tidak punya pekerjaan


2)   Bukan Inti
Keterangan               :
a)    Masih cukup banyak
b)   Meskipun ingin bekerja
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
7.    Atau bekerja di sektor informal yang penuh persaingan...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
Predikator                 : yang penuh persaingan
2)   Bukan Inti
Keterangan               : atau bekerja di sektor informal yang penuh persaingan
b.    Jenis Klausa       : Klausa nomina
8.    Dan terkadang hasilnya kurang menjanjikan...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
Subjek                       : dan terkadang hasilnya
2)   Predikator
Predikat                    : kurang menjanjikan
b.    Jenis Klausa       : Klausa adjektiva
9.    Walaupun ada upaya menjamin persamaan di bidang ekonomi dan sosial...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
Subjek                  : walaupun ada upaya
b)   Predikator
Predikat                : menjamin persamaan
2)   Bukan Inti
Keterangan               : di bidang ekonomi dan sosial
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba

10.              Namun diskriminasi sebenarnya masih tetap berlangsung, dan kekerasan terhadap perempuan tetap berlanjut...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : namun diskriminasi sebenarnya
(2) Pelengkap        : dan kekerasan terhadap perempuan tetap berlanjut
b)   Predikator
Predikat                : masih tetap berlangsung
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
11.              Di banyak tempat, anak perempuan memperoleh pendidikan, pangan, dan pelayanan kesehatan yang lebih sedikit dibandingkan anak laki-laki...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : anak perempuan
(2) Objek               : pendidikan, pangan, dan pelayanan kesehatan
b)   Predikator
Predikat                : memperoleh
2)   Bukan Inti
Keterangan               :
a)    Di banyak tempat
b)   Yang lebih sedikit dibandingkan dengan anak laki-laki
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
12.              Di beberapa negara sedang berkembang kira-kira seperenam bayi perempuan meninggal karena kelalaian dan diskriminasi...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
Subjek                  : kira-kira seperenam bayi perempuan
b)   Predikator
Predikat                : meninggal
2)   Bukan Inti
Keterangan               :
a)    Di beberapa negara sedang berkembang
b)   Karena kelalaian dan diskriminasi
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba atau adjektiva
13.              Sementara masalah perempuan dewasa yang sampai kini masih cukup menonjol di berbagai belahan dunia...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
Subjek                  : sementara masalah perempuan dewasa
b)   Predikator
Predikat                : masih cukup menonjol
2)   Bukan Inti
Keterangan               :
a)    yang sampai kini
b)   di berbagai belahan dunia
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
14.              Adalah tingginya angka kematian ibu karena komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
Pelengkap             : yang berhubungan dengan kehamilan
b)   Predikator
Predikat                : adalah tingginya angka kematian ibu
2)   Bukan Inti
Keterangan               : karena komplikasi
b.      Jenis Klausa      : Klausa adjektiva


15.              Praktik aborsi yang tidak aman telah membawa perempuan ke jurang kematian tanpa dapat dicegah...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : praktik aborsi yang tidak aman
(2) Objek               : perempuan
b)   Predikator
Predikat                : telah membawa
2)   Bukan Inti
Keterangan               : ke jurang kematian tanpa dapat dicegah
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
16.              Hal lainnya adalah banyaknya perempuan yang tidak memiliki akses yang baik...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
a)    Subjek                  : hal lainnya
b)   Objek                   : akses yang baik
2)   Predikator
Predikat                : adalah banyaknya perempuan yang tidak memiliki
b.    Jenis Klausa       : Klausa nomina
17.              Untuk memperoleh pelayanan kesehatan reproduksi yang bermutu sehingga muncul kehamilan yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Objek               : pelayanan kesehatan reproduksi yang bermutu
(2) Pelengkap        : sehingga muncul kehamilan
b)   Predikator
Predikat                : untuk memperoleh


2)   Bukan Inti
Keterangan               : yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
18.              Di bidang pendidikan percepatan perempuan untuk melek huruf tidak secepat kaum pria...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
Subjek                  : di bidang pendidikan percepatan perempuan
b)   Predikator
Predikat                : tidak secepat kaum pria
2)   Bukan Inti
Keterangan               : untuk melek huruf
b.    Jenis Klausa       : Klausa adjektiva
19.              Hal ini akan berimplikasi serius...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
Subjek                  : hal ini
b)   Predikator
Predikat                : akan berimplikasi serius
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
20.              Mengingat kesehatan dan kematian anak...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
Objek                        : kesehatan dan kematian anak
2)   Predikator
Predikat                    : mengingat
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba


21.              Lebih banyak dipengaruhi pendidikan ibu dibandingkan pendidikan ayah...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
Objek                        : pendidikan ibu dibandingkan pendidikan ayah
2)   Predikator
Predikat                    : lebih banyak dipengaruhi
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
22.              Bukti-bukti menunjukkan, pendidikan yang dimiliki perempuan menyebabkan turunnya angka kematian bayi dan membaiknya status gizi anak...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : pendidikan yang dimiliki perempuan
(2) Objek               : turunnya angka kematian bayi dan membaiknya status gizi anak
b)   Predikator
Predikat                : menyebabkan
2)   Bukan Inti
Keterangan               : bukti-bukti menunjukkan
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
23.              Pola asih-asah (caring behavior) yang dimiliki seorang ibu...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
a)    Subjek                  : pola asih-asah (caring behavior)
b)   Objek                   : seorang ibu
2)   Predikator
Predikat                    : yang dimiliki
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba


24.              Merupakan faktor determinan yang sangat menentukan tumbuh kembang anak...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : Konferensi dunia
(2) Objek               : tumbuh kembang anak
b)   Predikator
Predikat                :
(1) merupakan faktor determinan
(2) yang sangat menentukan
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
25.              Tumbuh kembang anak ini adalah ciri kualitas sumber daya keluarga...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
a)    Subjek                  : tumbuh kembang anak ini
b)   Pelengkap : sumber daya keluarga
2)   Predikator
Predikat                    : adalah ciri kualitas
b.    Jenis Klausa       : Klausa nomina
26.              Di dalam mewujudkan pola asih-asah ini ada faktor eksternal yang turut berperan...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
Subjek                  : ada faktor eksternal
b)   Predikator
Predikat                : yang turut berperan
2)   Bukan Inti
Keterangan               : di dalam mewujudkan pola asih-asah ini
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba

27.              Yakni status sosial ekonomi keluarga yang mencakup pendapatan, pendidikan, interaksi sosial, dan nilai-nilai dalam keluarga...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
Objek                   : pendapatan, pendidikan, interaksi sosial, dan nilai-nilai dalam keluarga
b)   Predikator
Predikat                :
(1) yakni status sosial ekonomi keluarga
(2) yang mencakup
b.      Jenis Klausa      : Klausa nomina
28.              Untuk bisa mengembangkan caring behavior yang sehat maka prasyarat yang penting adalah pendidikan ibu, beban kerja ibu, serta ada tidaknya alternate caregivers (pengasuh)...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
Subjek                  : maka prasyarat yang penting
b)   Predikator
Predikat                : adalah pendidikan ibu, beban kerja ibu, serta ada tidaknya alternate caregivers (pengasuh)
2)   Bukan Inti
Keterangan               : untuk bisa mengembangkan caring behavior yang sehat
b.    Jenis Klausa       : Klausa nomina
29.              Ibu yang berpendidikan tinggi akan lebih giat mencari dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan memelihara anak...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
a)    Subjek                  : ibu yang berpendidikan tinggi
b)   Objek                   : pengetahuan dan keterampilan memelihara anak
2)   Predikator
Predikat                    :
a)    akan lebih giat
b)   mencari dan meningkatkan
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
30.              Mereka juga akan menaruh perhatian lebih besar...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
a)    Subjek                  : mereka juga
b)   Objek                   : perhatian lebih besar
2)   Predikator
Predikat                    : akan menaruh
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
31.              Pada konsep sehat yang harus dicapai seluruh anggota keluarganya...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
Pelengkap             : seluruh anggota keluarganya
b)   Predikator
Predikat                : yang harus dicapai
2)   Bukan Inti
Keterangan               : pada konsep sehat
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
32.              Perempuan adalah aktor ekonomi yang berperan penting dalam mendukung keluarga sejahtera di berbagai negara.
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : perempuan
(2) Objek               : keluarga sejahtera

b)   Predikator
Predikat                :
(1) adalah aktor ekonomi
(2) yang berperan penting
(3) dalam mendukung
2)   Bukan Inti
Keterangan               : di berbagai negara
b.    Jenis Klausa       : Klausa nomina
33.              Peran mereka tidak hanya terbatas di sektor pertanian, tetapi juga di industri dan pelayanan/jasa...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : peran mereka
(2) Objek               : Perempuan
b)   Predikator
Predikat                : tidak hanya terbatas
2)   Bukan Inti
Keterangan               :
a)    di sektor pertanian
b)   tetapi juga
c)    di industri dan pelayanan/jasa
b.      Jenis Klausa      : Klausa adverbia
34.              Pertumbuhan industri di suatu negara ditandai dengan partisipasi kaum perempuan, kebanyakan kaum buruh...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : pertumbuhan industri
(2) Objek               : dengan partisipasi kaum perempuan
(3) Pelengkap        : kebanyakan kaum buruh

b)   Predikator
Predikat                : ditandai
2)   Bukan Inti
Keterangan               : di suatu negara
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
35.              Untuk bekerja di sektor tersebut...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
Predikator
Predikat                    : untuk bekerja
2)   Bukan Inti
Keterangan               : di sektor tersebut
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
36.              Ketersediaan pangan rumah tangga tidak lepas dari peran kaum perempuan...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
a)    Subjek                  : ketersediaan pangan rumah tangga
b)   Pelengkap : dari peran kaum perempuan
2)   Predikator
Predikat                    : tidak lepas
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
37.              Sebuah studi mengungkapkan, di Afrika perempuan memberikan kontribusi 70-80 persen dalam penyediaan pangan keluarga, sementara di Asia 65 persen...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : perempuan
(2) Objek               : kontribusi 70-80 persen
(3) Pelengkap        : dalam penyediaan pangan keluarga
b)   Predikator
Predikat                : memberikan
2)   Bukan Inti
Keterangan               :
a)    sebuah studi mengungkapkan
b)   di Afrika
c)    sementara di Asia
d)   65 persen
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
38.              Meskipun kenyataannya, perempuan sering mengalami ketidaksetaraan akses dibandingkan kaum pria...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : perempuan
(2) Objek               : ketidaksetaraan akses dibandingkan kaum pria
b)   Predikator
Predikat                : sering mengalami
2)   Bukan Inti
Keterangan               : meskipun kenyataannya
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
39.              Seperti dalam hal pendidikan, penguasaan teknologi, dan akses terhadap informasi...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
Subjek                       : seperti dalam hal
2)   Predikator
Predikat                    : pendidikan, penguasaan teknologi, dan akses terhadap informasi
b.    Jenis Klausa       : Klausa nomina


40.              Keterlibatan perempuan di sektor ekonomi tidak selalu menjadi bagian dari statistik...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : keterlibatan perempuan
(2) Pelengkap        : bagian dari statistik
b)   Predikator
Predikat                : tidak selalu menjadi
2)   Bukan Inti
Keterangan               : di sektor ekonomi
b.    Jenis Klausa       : Klausa adverbia
41.              Sehingga peran mereka menjadi tidak kelihatan...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
Subjek                       : sehingga peran mereka
2)   Predikator
Predikat                    : tidak menjadi kelihatan
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
42.              Hal ini terjadi karena penentu kebijakan di bidang pembangunan banyak didominasi pria...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
Subjek                  : hal ini
b)   Predikator
Predikat                : terjadi karena penentu kebijakan
2)   Bukan Inti
Keterangan               :
a)    di bidang pembangunan
b)   Banyak didominasi pria
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
43.              Mengabaikan peran perempuan di bidang sosial ekonomi dapat dianggap sebagai pemborosan pembangunan...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : mengabaikan peran perempuan
(2) Pelengkap        : sebagai pemborosan pembangunan
c)    Predikator
Predikat                : dapat dianggap
2)   Bukan Inti
Keterangan               : di bidang sosial ekonomi
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
44.              Perempuan tidak mendapatkan input memadai...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
a)    Subjek                  : perempuan
b)   Objek                   : input memadai
c)    Predikator
Predikat                    : tidak mendapatkan
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
45.              Sehingga potensi kontribusi ekonomi mereka tidak dapat dimunculkan secara maksimal...
a.  Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
Subjek                  : sehingga potensi konstribusi ekonomi mereka
b)   Predikator
Predikat                : tidak dapat dimunculkan


2)   Bukan Inti
Keterangan               : secara maksimal
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
46.              Alokasi waktu bekerja yang dicurahkan perempuan dari keluarga miskin umumnya lebih banyak daripada kaum pria...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : alokasi waktu bekerja
(2) Objek               : dari keluarga miskin
b)   Predikator
Predikat                : yang dicurahkan perempuan
2)   Bukan Inti
Keterangan               :
a)    umumnya lebih banyak
b)   daripada kaum pria
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
47.              Meskipun produktivitas kaum perempuan masih dianggap rendah...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
Subjek                       : meskipun produktivitas kaum perempuan
2)   Predikator
Predikat                    : masih dianggap rendah
b.    Jenis Klausa       : Klausa adjektiva
48.              Seandainya mereka memperoleh perhatian...
a.    Bagian Klausa
Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : seandainya mereka
(2) Objek               : perhatian

b)   Predikator
Predikat                : memperoleh
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
49.              Sehingga kebijakan pembangunan bisa sedikit banyak terfokus pada kaum perempuan...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
Subjek                  : sehingga kebijakan pembangunan
b)   Predikator
Predikat                : terfokus pada kaum perempuan
2)   Bukan Inti
Keterangan               : bisa sedikit banyak
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
50.              Maka peran ekonomi perempuan akan muncul secara lebih signifikan...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
Subjek                  : maka peran ekonomi perempuan
b)   Predikator
Predikat                : akan mucul
2)   Bukan Inti
Keterangan               : secara lebih signifikan
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
51.              Setiap dollar bantuan negara donor yang dialokasikan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja perempuan...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
a)    Subjek                  : setiap dollar bantuan negara donor
b)   Objek                   : untuk meningkatkan
c)    Pelengkap             : kualitas tenaga kerja perempuan
2)   Predikator
Predikat                    : yang dialokasikan
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
52.              Meningkatkan produktivitas mereka...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
Objek                   : produktivitas mereka
b)   Predikator
Predikat                : meningkatkan
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
53.              Dan memperkuat partisipasi perempuan...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
Objek                                    : partisipasi perempuan
2)   Predikator
Predikat                    : dan memperkuat
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
54.              Dalam penentuan pengambilan keputusan akan berdampak nyata dalam pembangunan negara...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : dalam penentuan pengambilan keputusan
(2) Objek               : dalam pembangunan negara
b)   Predikator
Predikat                : akan berdampak nyata
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
55.              Untuk itu negara perlu memperhatikan program yang bertujuan meningkatkan pendidikan kaum perempuan, peningkatan keterampilan, dan penguasaan teknologi...

a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : negara
(2) Objek               : pendidikan kaum perempuan, peningkatan keterampilan, dan penguasaan teknologi
b)   Predikator
Predikat                :
(1) perlu memperhatikan
(2) program yang bertujuan meningkatkan
2)   Bukan Inti
Keterangan               : untuk itu
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
56.              Perempuan juga harus diberdayakan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut produksi, reproduksi, dan distribusi...
a.    Bagian Klausa
Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : perempuan
(2) Objek               : dalam pengambilan keputusan
(3) Pelengkap        : yang menyangkut produksi, reproduksi, dan distribusi
b)   Predikator
Predikat                : juga harus diberdayakan
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
57.              Bila kaum perempuan mempunyai posisi kuat untuk mendukung ekonomi rumah tangga...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
a)    Subjek                  : bila kaum perempuan
b)   Objek                   : ekonomi rumah tangga

2)   Predikator
Predikat                    :
a)    mempunyai posisi kuat
b)   untuk mendukung
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
58.              Maka permasalahan khususnya menyangkut kerawanan pangan dan malnutrisi akan dapat diatasi dengan cepat...
a.    Bagian Klausa
Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : maka permasalahan
(2) Objek               : kerawanan pangan dan malnutrisi
b)   Predikator
Predikat                : khususnya menyangkut
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
59.              Akan dapat diatasi dengan cepat
a.    Bagian klausa
1)   Inti
Predikator
Predikat                    : akan dapat diatasi
2)   Bukan inti
Keterangan               : dengan cepat
b.    Jenis klausa        : Klausa verba
60.              Beberapa studi menunjukkan, kesejahteraan keluarga tidak melulu tergantung pada penghasilan yang diperoleh...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : kesejahteraan keluarga
(2) Objek               : pada penghasilan
(3) Pelengkap        : yang diperoleh

b)   Predikator
Predikat                : tidak melulu tergantung
2)   Bukan Inti
Keterangan               : beberapa studi menunjukkan
b.    Jenis Klausa       : Klausa adverbia
61.              Tetapi juga sangat ditentukan oleh siapa yang mencari nafkah dan mengontrol pengeluaran rumah tangga...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Objek               : oleh siapa
(2) Pelengkap        : yang mencari nafkah dan mengontrol pengeluaran rumah tangga
b)   Predikator
Predikat                : sangat ditentukan
2)   Bukan Inti
Keterangan               : tetapi juga
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
62.              Kaum perempuan, dibandingkan pria, ternyata cenderung mengalokasikan uang untuk belanja pangan keluarganya...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
a)    Subjek                  : kaum perempuan, dibandingkan pria
b)   Objek                   : uang
c)    Pelengkap             : untuk belanja pangan keluarganya
2)   Predikator
Predikat                    : ternyata cenderung mengalokasikan
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba



63.              Sementara pendapatan yang berasal dari perempuan...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
a)    Subjek                  : sementara pendapatan
b)   Pelengkap             : dari perempuan
2)   Predikator
Predikat                    : yang berasal
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
64.              Berkorelasi erat dengan semakin membaiknya derajat kesehatan dan status gizi anak...
a.    Bagian Klausa
Inti
1)   Argumen
Pelengkap                 : derajat kesehatan dan status gizi anak
2)   Predikator
Predikat                    : berkorelasi erat dengan semakin membaiknya
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba
65.              Karena itu kesetaraan jender, khususnya di bidang ekonomi dan pengambilan keputusan, akan berdampak besar pada kesejahteraan keluarga...
a.    Bagian Klausa
1)   Inti
a)    Argumen
(1) Subjek             : kesetaraan jender
(2) Objek               : pada kesejahteraan keluarga
b)   Predikator
Predikat                : akan berdampak besar
2)   Bukan Inti
Keterangan   :
a)    karena itu
b)   khususnya di bidang ekonomi dan pengambilan keputusan
b.    Jenis Klausa       : Klausa verba

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Daerah Makassar

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia

Apresiasi Puisi Indonesia