Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Teori Sastra Analisis Psikologi Sastra pada Cerita Pendek ‘Always be Positif’ oleh Shafariana

Berikut kutipan cerpen yang akan dianalisis melalui psikoanalisis. Always be Positif Cerpen Karangan:  Andi Reskifais Iskandar Kriiinggg. Waktu menunjukkan pukul 4.00. Dengan sigap Rahman terbangun dari mimpi indahnya semalam. Alarm sederhana pemberian dari salah seorang sahabatnya berbentuk Manchester United yang berada di sekitar meja belajar itu yang telah membangunkan Rahman . Rahman sudah terbiasa bangun pada pukul 4.00 dini hari untuk persiapan menjalankan kewajiban umat muslim. Ia tidak pernah merasa terbebani dengan aktifitas tersebut, justru Rahman merasa resah dan gelisah apabila meninggalkan kewajibannya. Rahman menyusuri rerumputan hijau yang terlihat basah karena sisa hujan tadi malam yang deras mengguyur desanya. Sepanjang perjalanan Rahman menuju ke Masjid Al-Munawarah hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit saja. Usai menunaikan shalat subuh secara berjamaah, Rahman hendak kembali ke rumah. Rahman tinggal bersama Ibunya yang bernama Ibu Aisyah dan seor

Teori Sastra-Analisis Resepsi Sastra pada Puisi ‘Kepada Kawan’ oleh oleh Shafariana

Berikut lirik puisi yang akan dianalisis melalui analisis resepsi sastra dengan Kepada Kawan                                                                                                                Oleh Chairil Anwar Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat, mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat, selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa, belum bertugas kecewa dan gentar belum ada, tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam, layar merah berkibar hilang dalam kelam, kawan, mari kita putuskan kini di sini: Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri! Jadi Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan, Tembus jelajah dunia ini dan balikkan Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu, Pilih kuda yang paling liar, pacu laju, Jangan tambatkan pada siang dan malam Dan Hancurkan lagi apa yang kau perbuat, Hilang sonder pusaka, sonder kerabat. Tidak minta ampun atas segala dosa, Tidak memberi pamit pada siapa saja! Jadi mari kita putus