Elektro

Gambar Teknik
A. Tujuan
Menjelaskan maksud pelaksanaan dalam kegiatan teknik, atau menuntun suatu kegiatan keteknikan pada umumnya. Mengandung suatu petunjuk yang berfungsi penting dalam kegiatan penyelesaian keteknikan. Diperlukan keterangan-keterangan pada gambar berupa huruf, angka, serta lambang-lambang teknik agar tidak terjadi salah tafsir
B. Bentuk Skala
1.  Skala Pembesaran
Contoh: Menggambarkan bentuk struktur atom yang pembesarannya sampai 1.000.000 : 1
2.  Skala Penuh
Contoh: Menggambar bentuk speaker dengan ukuran 1 : 1
3.  Skala Pengecilan
Contoh: Menggambar jaringan instlalasi listrik dalam rumah beserta bentuk ruangannya dengan skala 1 : 100
C.Alat Gambar dan Penggunaannya
Alat-alat gambar yang diperlukan meliputi
1.  Kertas Gambar
a.   Jenis kertas
Berdasarkan jenis kertas
*      Kertas Padalarang (Kertas HVS biasa)
*      Kertas Manila
*      Kertas Strimin
*      Kertas Roti
*      Kertas Kalkir
Mirip kertas minyak tetapi lebih keras/kuat, digunakan oleh arsitek tingkat profesional
b.   Ukuran kertas
Ukuran kertas untuk menggambar teknik ditentukan berdasarkan standar. Ukuran keras meliputi:
*      A0  >> Ukuran pokok kertas gambar. Ukurannya 1m2 dengan perbandingan 2 : 1 untuk p : l
*      A1 >>  ½ dari A0
*      A2 >>  ½ dari A1
*      A3 >>  ½ dari A2
*      A4 >>  ½ dari A3
*      A5 >>  ½ dari A4
TABEL UKURAN KERTAS
Seri
Ukuran Kertas
Ukuran Garis Tepi
Kiri
C
A0
1189 × 841
20
10
A1
841 × 594
20
10
A2
594 × 420
20
10
A3
420 × 297
20
20
A4
297 × 210
15
5
A5
210 × 148
15
5


2.  Pensil Gambar
Pensil gambar terdiri darii batang pensil dan isi pensil
a.   Berdasarkan bentuk
*        Pensil Batang
Isi dan batangnya menyatu. Harus diraut terlebih dahulu. Habis si pensil bersamaan dengan habisnya batang pensil.
*        Pensil Mekanik
Batang dan isi terpisah. Jika isi pensil habis dapat diisi ulang. Batang pensil tetap tidak bisa habis. Memiliki ukuran berdasarkan diameter mata pensil, misal 0,3 mm; 0,5 mm; dan 1,0 mm.
b.   Berdasarkan kekerasan isi pensil
Keras
4H 5H 6H 7H 8H
H = Keras
B= Hitam
HB = Keras Hitam
F = Agak Keras
Sedang
3H 2H H F HB B
Lunak
2B 3B 4B 6B 7B

  Untuk mendapatkan ketebalan garis yang merata dari ujung ke ujung, kedudukan pensil sewaktu menarik garis harus dimiringkan ± 600 dan selama menarik garis sambil diputar dengan telunjuk dan ibu jari.
3.  Rapido
Digunakan untuk menggambar dengan teknik tinta.
4.  Penggaris
a.   Penggaris-T
Terdiri dari dua bagian, bagian mistar yang panjang dan bagian kepala berupa mistar pendek tanpa berukuran yang bertemu membentuk sudut 900.
b.   Penggaris Segitiga
Terdiri dari satu penggaris segitiga bersudut 450,900,450, dan satu buah penggaris bersudut 300,900,600. Digunakan untuk membuat garis-garis sejajar, sudut-sudut istimewa, dan garis yang saling tegal lurus.
5.  Jangka
Digunakan untuk membuat lingkaran dengan cara menancapkan salah satu ujung batang pada kertas gambar sebagai pusat lingkaran dan yang lain berfungsi sebagai pensil untuk menggambar garis lingkaran.
6.  Penghapus dan Alat Pelindung Penghapus
Ada dua jenis penghapus yaitu penghapus lunak dan penghapus keras. Penghapus lunak untuk menghapus gambar dari pensil dan penghapus keras untuk menghapus gambar dari tinta. Agar gambar yang akan dihapus tepat atau tidak menghilangkan gambar yang lain, maka digunakan pelindung penghapus.
7.  Alat-alat Penunjang Lainnya
Ada beberapa alat penunjang teknik yang kadang-kadang diperlukan dalam menggambar, yaitu:
a.   Busur derajat
Digunakan untuk mengukur dan membagi sudut.
b.   Mal huruf dan angka
Sebuah alat gambar yang berfungsi untuk menggambar huruf dan angka agar diperoleh tulisan yang rapi dan seragam dan mengikuti standar ISO.
c.   Mal lengkung
Digunakan untuk membuat garis lengkung yang tidak dapat dibuat dengan jangka. Dalam 1 set mal lengkung, ada 3 jenis mal, yakni kecil, sedang, dan besar.
d.   Mal bentuk
Digunakan untuk membuat gambar geometri dan simbol-simbol tertentu dengan cepat.
8.  Meja Gambar
Meja yang digunakan sebagai alas menggambar. Meja gambar terdiri dari rangka meja gambar dan daun meja gambar. Tidak seperti meja biasa, meja gambar dapat diubah-ubah ketinggian dan kemiringan daun mejanya. Bentuk dau meja ada bermacam-macam yaitu daun meja dari papan non-magnetik, papan berlapis magnet, dan kaca ryben.
9.  Mesin Gambar
Mesin manual yang digunakan untukmemudahkan menggambar, mesin gambar dapat menggantikan beberapa fungsi alat gambar lannya seperti busur derajat, sepasang penggaris segitiga dan mistar-T. Berdasarkan bentuknya ada dua jenis mesin gambar, yaitu mesin gambar roll dan mesin gambar lengan.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Daerah Makassar

Pengertian Makassar d an Dialek Bahasa Makassar oleh Shafariana, dkk I.           Pendahuluan Bahasa merupakan alat komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat dalam berintraksi dengan tujuan untuk menyampaikan ide, gagasan, pesan, ataupun informasi. Salah satu ciri bahasa yakni unik. Hal ini dikarenakan antara suatu negara, bangsa, bahkan daerah memiliki bahasa yang berbeda. Kita yang berkewarganegaraan Indonesia memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sekaligus bahasa negara. Indonesia yang merupakan negara kepulauan, yang terdiri dari berbagai daerah, maka Indonesia memiliki berbagai kebudayaan yang beragam termasuk bahasanya. Setiap daerah di Indonesia memiliki sebuah bahasa yang menjadi ciri khas daerah tersebut yang umumnya disebut bahasa daerah. Salah satu daerah atau wilayah bagian Indonesia yang memiliki bahasa daerah adalah Sulawesi Selatan. Bahasa daerah di Sulawesi Selatan secara umum ada dua yakni bahasa Bugis ...
Baca selengkapnya

Apresiasi Puisi Indonesia

ANALISIS PUISI ‘ADAKAH SUARA CEMARA’ KARYA TAUFIK ISMAIL PENDEKATAN ANALITIS oleh Shafariana, dkk Adakah Suara Cemara Oleh Taufik Ismail Adakah suara cemara Mendesing menderu padamu Adakah melintas sepintas Gemersik dedaunan lepas Deretan bukit-bukit biru Menyeru lagu itu Gugusan mega Ialah hiasan kencana Adakah suara cemara Mendesing menderu padamu Adakah lautan ladang jagung Mengombakkan suara itu Pendekatan Analitis Pendekatan analitis adalah pendekatan yang secara sistematis obyektif berusaha memahami unsur-unsur intrinsik dalam sastra (prosa fiksi dan puisi), mengidentifikasi peranan setiap unsur intrinsik dalam sastra (prosa fiksi dan puisi) serta berusaha memahami bagaimana hubungan antara unsur yang satu dengan lainnya. Sementara menurut Aminuddin (2010:44), pendekatan analitis adalah suatu pendekatan yang berusaha memahami gagasan, cara pengarang menampilkan atau mengimajikan ide-idenya, sikap pengarang dalam menampilkan gagasan-gagasannya, el...
Baca selengkapnya

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia

PERIBAHASA Oleh Shafariana, dkk. I.      PENDAHULUAN Bangsa Indonesia terkenal dengan adat dan budayanya yang beraneka ragam, termasuk bahasa yang dimiliki. Bangsa Indonesia memanfaatkan bahasa Indonesia dengan penataan kata-kata sedemikian rupa untuk menyampaikan teguran, nasihat, kelakuan seseorang, bahkan sindiran, yang biasanya disebut peribahasa. Peribahasa Indonesia merupakan kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang sudah ada sejak dahulu.   Peribahasa inilah yang menjadi salah satu sarana enkulturasi dalam proses penanaman nilai-nilai adat dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, peribahasa Indonesia perlu dipertahankan bahkan dikembangkan agar dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya sebagai bentuk kebudayaan yang sudah berakar bagi bangsa Indonesia. Namun, dewasa ini peribahasa kurang digunakan dalam bangsa Indonesia karena berbagai faktor luar. Hal ini mengakibatkan pemuda Indonesia kurang memahami peribahasa itu sendiri, ...
Baca selengkapnya