Contoh Sinopsis
Berikut contoh sinopsis yang diambil dari tugas beberapa siswa di sebuah SMA di Balikpapan.
SINOPSIS CERPEN
Di susun oleh:
Jella Andriyani
Shafariana
Annisa Rahma
Ika Sulistianti
Fandy Reynaldi
Dimas P.
SMA NEGERI 3 BALIKPAPAN
Cerpen yang berjudul
“Rumah yang Bercahaya”, LKS B.Indonesia halaman 68-70.
A.SINOPSIS
Sinopsis
dari cerpen “Rumah yang Bercahaya”.
Seorang
lelaki tua berusia 70 tahun yang merasa tak lama lagi meninggal. Ia selalu
dibayang-bayangi oleh bayangan tak berwujud yang merupakan suatu isyarat. Ia
ingin saat bayangan itu datang dan menjemputnya, rumahnya dalam keadaan bersih
dan bercahaya. Ia tak mau rumahnya kotor awut-awutan dan sepeninggalnya
dibincangkan oleh pelayat. Ia bersiaga dan berbenah karena ia mengingat
istrinya, seorang yang khusyuk, sabar, dan juga rajin merawat rumah sampai dijemput
bayangan itu. Lelaki tua itu jatuh sakit dan ia dijemput bayangan itu.Dan
pelayat yang datang hanya membicarakan kegemaran lelaki tua itu selama
hidupnya.
B.HAL
YANG MENARIK DAN MENGESANKAN
1.Hal-hal
yang menarik.
Hal-hal
yang menarik dari cerpen “Rumah yang Bercahaya”.
Ø Lelaki
tua pernah melihat tamu itu menatap lekat-lekat dari ambang pintu, lalu lenyap,
seakan memberi isyarat.
Ø Menyaksikan
cucunya menerobos kamarnya bagai dua perampok kecil,lelaki tua itu seperti
mendapatkan tenaganya kembali untuk berbenah membersihkan dan merawat rumah. Ia
merasa harus berkejaran dengan waktu. Warnanya semakin kuning-tua,mersik bagai
kerisik, sementara daun-daun muda, cucu-cucumya, telah tumbuh dengan segala
kesegarannya.
Ø Tidak
ada cahaya membersit laksana ledakan meteor dari rumah lelaki tua itu ketika
tamu-tamu yang dinanti-nantikan itu tiba.
2.Hal-hal yang mengesankan.
Hal-hal
yang mengesankan dari cerpen “Rumah yang Bercahaya”.
Ø Lelaki
tua itu merasakan beratnya melakukan semua itu. Dia kerap terengah-engah
dibuatnya. Seolah berderak tiap persendiannya. Sering berair matanya yang
lamur. Hanya tekad agar senantiasa siap menanti tamu itu yang membuatnya
bertahan, terus membersihkan rumah sambil berupaya menanam bunga-bunga.
Ø Betapa
istrinya menjaga kekhusyukan dan kesabaran merawat rumah terus-menerus selama
berpuluh tahun,sampai-sampai dijemput tamu itu tiga tahun silam dalam usia enam
puluh lima.
Ø Orang-orang
yang datang ingin melepas kepergian lelaki tua itu pun tak berbisik-bisik
sambil menutup hidung bagai tak disengaja.
C.
UNSUR INTRINSIK.
Unsur intrinsik
dalam cerpen “Rumah yang Bercahaya”.
A. Tema
Tema cerpen adalah persiapan sebelum ajal datang.
Kalimat pendukung
“,,,.Ia menggigil membayangkan orang tersiksa karena sesuatu yang buruk
bersal dari rumahnya, justru saat kepergiannya pula. Dia merasa harus bersiaga
dan berbenah.Dia ingin orang bebas dari bau tidak sedap, kotoran, juga debu
yang menepel dimana-mana, jika tamu itu tiba. Lelaki tua itu ingin rumahnya
bersih dan bercahaya karena kebersihannya, supaya penjemput itu tidak datang
memberungut dan mereka yang ditinggalkan merasa lega.”Selamat jalan Pak Tua.
Sambutlah tamumu dengan gembira dan mudiklah dengan tenang”.,,,,”
B.
Alur
Alur cerpen adalah maju-mundur (campuran).
Kalimat pendukung
“,,,.Untunglah, jika bisa disebut begitu ia tak terlalu asing dengan
laku itu. Almarhum istrimya adalah orang yang khusyuk, sabar dan juga rajin.,,,”
“,,,. Waktu lelaki tua itu aktif sebagai
pejabat,istrinya selalu siap dengan pakaian pengganti yang bersih begitu ia
pulang kantor.,,,”
“,,,. Lelaki tua itu menarik nafas panjang mengenang semua itu,,,”
C.
Tokoh
Tokoh dari cerpen tersebut adalah lelaki tua.
Kalimat pendukung
“,,,.Lelaki tua itu ingin mati di rumah yang bersih dan bercahaya
karena kebersihannya. Ia hampir 70 tahun, lebih dar usia Nabi Muhammad dan
merasa maut bertambah dekat.,,,”
D.
Watak
Watak tokoh dari cerpen tersebut
adalah rajin dan senang akan
kebersihan.
Kalimat pendukung
“,,,.Lelaki tua itu merasakan benar beratnya melakukan semua itu. Dia
kerap terengah-engah dibuatnya. Seolah berderap tiap persendiannya. Sering
berair matanya yang lamur. Hanya tekad agar senantiasa siap menanti tamu itu
yang membuatnya bertahan, terus membersihkan rumah sambil berupaya menanam
bunga-bunga.,,,”
E. Latar
1.Latar tempat
Latar
tempat dari cerpen tersebut adalah rumah
lelaki tua.
Kalimat
pendukung
“,,,.Tetapi sungguh berat merawat rumah
dalam usia tua. Membersihkan sembari menjaga kotoran baru tidak timbul, apalagi
menumpuk. Dan menjaga bau-bau busuk tidak muncul, debu jangan menempel di
lekuk-lekuk rumah.,,,”
2.Latar waktu -Saat lelaki tua aktif sebagai pejabat. Kalimat pendukung
“,,,.Waktu lelaki tua itu aktif sebagai pejabat,istrinya selalu siap
dengan pakaian pengganti yang bersih begitu ia pulang kantor.,,,”
-Tiga tahun silam.
Kalimat pendukung
“,,.Mengagumkan betapa istrinya menjaga kekhusyukan dan kesabaran
merawat rumah terus-menerus selama berpuluh tahun, sampai dijemput tamu itu tiga
tahun silam dalam usia enam puluh lima.,,”
-Saat jatuh sakit.
Kalimat
pendukung
“,,,.Suatu hari lelaki tua itu pun jatuh
sakit atau sakit-sakitan.,,,”
-Saat ia dijemput.
Kalimat
pendukung
“,,,.Tidak ada cahaya membersit laksana
ledakan meteor dari rumah lelaki tua itu ketika tamu-tamu yang dinantikan itu
tiba.,,,”
3.Latar
suasana
-Ramai.
Kalimat
pendukung
“,,,.Ketika anaknya berdatangan bersama istri
atau suami mereka. Rumah jadi ramai. Apalagi anak perempuanya,si bungsu
yang serupa benar dengan ibunya itu, membawa kedua anaknya yang belum
bersekolah.,,,”
-Sepi.
Kalimat pendukung
“,,,.Tidak ada cahaya membersit laksana
ledakan meteor dari rumah lelaki tua itu ketika tamu-tamu yang dinantikan itu
tiba.,,,”
F. Sudut
pandang
Sudut pandang dari cerpen tersebut
adalah orang kedua.
Kalimat pendukung
“,,,.Dia merasa harus bersiaga dan
berbenah. Dia ingin orang-orang bebas dari bau tidak sedap,kotoran, juga
debu yang menempel dimana-mana.,,,”
G.
Gaya bahasa
Gaya bahasa dari cerpen tersebut
adalah majas perumpamaan dan majas metafora.
Kalimat pendukung majas perumpaman
“,,,.Tidak ada cahaya membersit laksana
ledakan meteor dari rumah lelaki tua itu ketika tamu-tamu yang dinantikan
itu tiba.,,,”
Kalimat pendukung majas metafora
“,,,.Menyaksikan cucunya menerobos
kamarnya bagai dua perampok kecil,lelaki tua itu seperti mendapatkan
tenaganya kembali untuk berbenah membersihkan dan merawat rumah.,,,”
dan
“,,,.Warnanya semakin kuning-tua,mersik
bagai kerisik, sementara daun-daun muda, cucu-cucumya, telah tumbuh dengan
segala kesegarannya.,,,”
H.
Konflik
Konflik dari cerpen tersebut adalah
ingin rumahnya bersih dan bercahaya
saat ajal menjemput.
Kalimat pendukung
“,,,.Lelaki tua itu ingin rumahnya bersih
dan bercahaya karena kebersihannya, supaya penjemput itu tidak datang
memberungut dan mereka yang ditinggalkan merasa lega.,,,”
Komentar
Posting Komentar