Keterampilan Menulis
PENULISAN HURUF KAPITAL
OLEH SHAFARIANA, DKK
Penulisan Huruf Kapital
I.
Pendahuluan
Menulis merupakan salah satu keterampilan
berbahasa. Menulis sebagai salah satu bentuk menyampaikan informasi secara
tertulis. Oleh karena itu, menulis membutuhkan suatu keterampilan agar
informasi yang hendak disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik.
Salah satu keterampilan menulis yang wajib
kita ketahui dan pahami yakni bagaimana penulisan huruf kapital. Hal ini
dikarenakan penulisan huruf kapital memiliki peran yang besar terhadap suatu
tulisan. Penulisan huruf kapital selalu kita temui dalam sebuah tulisan. Oleh
karena itu, setiap penulis wajib menguasai dan mengetahui penulisan huruf
kapital.
Walaupun penulisan huruf kapital selalu kita
temui dalam sebuah tulisan, tidak jarang kita menemui kesalahan dalam penulisan
huruf kapital. Hal ini disebabkan karena penulis yang melakukan kesalahan
tersebut hanya mengetahui beberapa ketentuan penulisan huruf kapital yang umum
digunakan. Mereka tidak sepenuhnya mengetahui ketentuan penulisan huruf kapital
itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan sebuah tindakan yang tepat
agar kesalahan tersebut tidak berlanjut dan dapat berkurang bahkan dihilangkan.
Salah satu tindakan itu diwujudkan dalam makalah ini yang membahas penulisan
huruf kapital. Makalah ini diharapkan
dapat membantu mengatasi kesalahan penulisan huruf kapital dan sebagai salah
satu pedoman dalam penulisan huruf kapital
II. PEMBAHASAN
A.
Pengertian Huruf Kapital
Huruf kapital biasanya dikenal dalam masyarakat sebagai huruf besar.
Menurut KBBI Edisi Ketiga (2005), huruf
adalah tanda aksara di tata tulis yang merupakan anggota abjad yang
melambangkan bunyi bahasa, sementara kapital berarti besar. KBBI Edisi Ketiga (2005)
juga menyatakan bahwa huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan berbentuk
khusus (lebih besar dari pada huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf
pertama dari kata pertama di kalimat, huruf pertama nama diri, dsb. Jadi, secara
sederhana huruf kapital merupakan huruf yang berukuran besar dan memiliki
bentuk khusus, yang digunakan sebagai huruf pertama yang sesuai dengan
ketentuan penulisan yang ditetapkan.
B.
Ketentuan Penulisan Huruf Kapital
Penulisan huruf kapital memiliki beberapa ketentuan. Berikut ketentuan
penulisan huruf kapital berdasarkan ‘Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnkan dan Pembentukan Istilah’.
1.
Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama pada awal kata dalam suatu kalimat.
Contoh:
a.
Bayu harus membantu ibu menitipkan barang dagangan
ke warung-warung sebelum berangkat ke sekolah setiap hari.
b.
Pihak sekolah tidak mengijinkan siswa untuk memakai
perhiasan ke sekolah.
c.
Bagaimana proses belajar mengajar yang efektif dan
efisien?
d.
Mari kita belajar!
e.
Ujian batal dilaksanakan bulan ini.
2.
Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama pada petikan langsung.
Contoh:
a.
“Kapan pelaksanaan lomba menulis dimulai?” tanya salah satu peserta.
b.
Pihak panitia mengatakan, “Batas akhir pengumpulan naskah cerpen
tersisa lima hari lagi”.
c.
“Jangan lupa belajar!” nasihat guru.
d.
Ayah bertanya, “Bagaimana kabarmu disana?”
e.
“Beliau akan berkunjung hari ini,” jawab salah satu guru di ruangan
ini.
3.
Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, kitab suci,
termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Contoh:
a.
Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
b.
Umat muslim memegang Al-Qur’an
sebagai pedoman hidup.
c.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah swt. atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul di tempat ini.
d.
Wahai Tuhanku! Ampunilah dosa-dosa hamba-Mu ini.
e.
Wahai Tuhanku! Hanya kepada Engkau
kami memohon pertolongan.
4.
Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama pada nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti
nama orang.
Contoh:
a.
Nabi kita, Nabi Muhammad SAW.
b.
Ayahnya bernama Haji Mustofa.
c.
Gadis cantik itu bernama Andi Asriani Halim.
d.
Sultan Ageng Titrayasa merupakan pahlawan
dari kerajaan Banten.
Namun, penulisan nama gelar tersebut tidak diawali dengan huruf kapital
apabila nama gelar tersebut tidak diikuti nama orang. Contoh:
a.
Rasulullah SAW diangkat menjadi nabi pada usia 25 tahun.
b.
Beliau akan menunaikan ibadah haji tahun ini.
c.
Bangsawan Bugis dan Makassar
memiliki gelar andi.
d.
Raja di Malaysia dipanggil dengan
sebutan sultan.
5.
Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama unsur nama jabatan ataupun pangkat yang diikuti nama orang atau
kata ganti nama orang tertentu, nama instanti atau nama tempat.
Contoh:
a.
Mahasiswa di kampus ini biasanya
memilih Professor Habibie
sebagai dosen pembimbinya.
b.
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf
Kalla menghadiri upacara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia yang
ke-64 di Istana Merdeka.
c.
Gubernur DKI Jakarta telah mencanangkan
program baru.
d.
Sekertaris Jendral
PBB Ban Ki Moon telah menjabat sejak 1 Januari 2007.
e.
Laksamana Isoroku Yamamoto adalah salah satu
komandan angkatan laut Jepang yang terkenal.
Namun, penulisan nama jabatan atau pangkat tidak diawali dengan huruf
kapital apabila nama gelar jabatan atau pangkat tidak diikuti nama orang atau
kata ganti orang, instanti, ataupun nama tempat. Contoh:
a.
Kahfi tidak mengikuti pemilihan gubernur tahun ini karena umurnya belum
memenuhi persyaratan menjadi seorang pemilih.
b.
Seorang professor dari salah satu universitas di Jawa menjadi pembicara
dalam kuliah umum sore ini.
c.
9 Juli 2014 merupakan hari
pemilihan presiden dan wakil presiden oleh warga negara Indonesia.
6.
Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama pada setiap unsur nama orang kecuali kata bin atau binti, van,
de, der, von, serta da dan digunanakan sebagai huruf pertama singkatan nama
orang sebagai nama jenis atau satuan
ukuran.
Contoh:
a.
Shafariana merupakan mahasiswa UNM angkatan 2014.
b.
Gadis itu bernama Jumadila Purnama binti Suardi.
c.
Ibu akan memberi nama bayinya Lia Ramadhana
jika lahir di bulan Ramadhan.
d.
Cornellis de
Houtman adalah salah satu turis asal
Belanda yang selamat dari insiden tersebut.
e.
Berat barang itu sebesar 100 N (Newton).
Namun,
penulisan tidak diawali dengan huruf kapital apabila digunakan sebagai nama
jenis atau satuan ukuran. Contoh:
a.
Kuat arus listrik yang mengalir
pada kedua lampu itu sebesar 10 ampere.
b.
Bu Risna menyimpan mesin diesel Pak Yunus di gudang.
c.
Tegangan listrik rumah ini sebesar
990 volt.
7.
Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama pada nama suku bangsa, bangsa, negara, dan bahasa.
a.
Bugis dan Makassar
merupakan suku yang ada di Sulawesi Selatan.
b.
Albert Einstein adalah seorang
filsuf berkebangsaan Jerman yang
terkenal.
c.
Kitab Nagarakretagama karya Mpu
Prapanca menggunakan bahasa Sansekerta.
d.
Saat berkunjung ke Inggris, Afa tidak lupa untuk melihat
langsung stonehege.
e.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar.
Namun,
penulisan nama nama suku bangsa, bangsa, negara, dan bahasa tidak diawali
dengan huruf kapital apabila dalam bentuk dasar kata turunan. Contoh:
a.
Mengindonesiakan kata asing merupakan salah satu tindakan yang
digunakan dalam membentuk kata serapan.
b.
Logat gadis cantik itu keinggris-inggrisan.
8.
Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama pada nama hari, bulan, tahun, hari raya, dan peristiwa sejarah.
a.
Setiap hari Senin diadakan upacara bendera di tingkat SD, SMP, dan SMA.
b.
Pemilihan presiden ke-7 telah
diadakan secara serentak pada tanggal 9 Juli
2014.
c.
Peristiwa Rengasdengklok terjadi sebelum Proklamasi
Kemerdekaan NKRI.
d.
Idul Fitri
dilaksanakan pada 1 Syawal.
e.
Idul Adha
1436 Hijriah akan dilaksanakan pada
tanggal 24 September 2015 Masehi.
Namun, penulisan peristiwa sejarah tidak diawali dengan huruf kapital
apabila tidak dipakai sebagai nama. Contoh:
a.
Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
telah memproklamasikan kemerdekaan
bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945.
b.
Perlombaan senjata salah satu
penyebab terjadinya perang dunia.
9.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf
pertama setiap unsur pada nama diri geografi, unsur nama yang diikuti nama diri
geografi, dan nama diri geografi jika yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan
budaya.
Contoh:
a.
Danau Tempe
dan Danau Sidenreng merupakan beberapa tempat wisata di Sulawesi.
b.
Indonesia berada di wilayah Asia Tenggara.
c.
Jalan poros Kota Makassar yakni Jalan Andi Pangeran Pettarani.
d.
Hutan Lindung
Sungai Wain berada di Balikpapan,
Kalimantan Timur.
e.
Pesawat dengan kode penerbangan
C237H mengalami lose contact di Selat
Karimata.
f.
Ibu tidak lupa membeli beberapa ukiran
Jepara sebagai buah tangan.
Namun, penulisan nama nama geografi tidak diawali dengan huruf kapital
apabila nama diri geografi digunakan sebagai nama jenis atau unsur nama
geografi tidak diikuti unsur nama diri geografi. Contoh:
a.
Murid harus menyebarangi sungai yang besar di daerah ini agar
dapat sampai di sekolah,
b.
Ayu harus kembali ke kota hari ini.
c.
Ibu membeli 1 kg gula jawa untuk membuat kue.
d.
Hari pertama di Makassar, Via
diajak menikmati seporsi coto makassar.
e.
Pisang ambon banyak terjual bulan ini.
10.
Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama semua unsur nama pada nama resmi negara, lembaga resmi pemerintahan
dan ketatanegaraan, dokumen resmi kecuali kata tugas. Hal ini juga berlaku jika
mengacu sebagai pelaku. Contoh:
a.
Negara Kesatuan
Republik Indonesia memiliki dasar negara yakni Pancasila.
b.
Landasan hukum Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945.
c.
Majelis Permusyawaratan
Rakyat akan membuat ketetapan baru.
d.
Menteri Kelautan
dan Perikanan akan mendatangi Kota Pontianak bulan ini.
e.
Tahun ini, Pemerintah telah menyetujui perijinan pembangunan jembatan di
Sungai Mahakam.
Namun, penulisan tersebut tidak diawali dengan huruf kapital apabila bukan
nama resmi negara, lembaga resmi pemerintahan dan ketatanegaraan, dan dokumen resmi yang tidak mengacu sebagai
pelaku. Contoh:
a.
Negara Indonesia pada era
reformasi ini berbentuk republik.
b.
Presiden berwenang menyetujui undang-undang yang telah dibuat oleh DPR.
c.
Bulan ini akan dimulai kerja sama
antara pemerintah dan rakyat dalam rangka meningkatkan ekonomi negara.
11.
Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama pada setiap unsur hasil reduplikasi yang berkaitan dengan nama
badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, dan dokumen resmi.
Contoh:
a.
Undang-Undang
Dasar 1945 merupakan landasan hukum
Negara Republik Indonesia.
b.
DPR saat ini sedang menyusun Rancangan Undang-Undang yang baru.
c.
Perserikatan Bangsa-Bangsa merupakan organisasi taraf internasional.
12.
Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama semua kata (termasuk reduplikasi sempurna) pada judul buku,
majalah, surat kabar, makalah, dan judul karangan yang berada dalam kalimat
ataupun dalam daftar pustaka, kecuali kata preposisi yang tidak berada pada
kata pertama.
Contoh:
a.
Saya telah membaca novel Ranah Tiga Warna
karya A.
b.
Ayah membaca Kaltim Pos
hari ini.
c.
Adik akan membeli buku Ejaan yang Disempurnakan
dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan.
d.
Dina membeli Tabloid Genie kemarin.
e.
Shafariana mengumpul makalah “Implementasi Ketahanan Nasional
Ditinjau dari Tri Gatra di Indonesia”
sebagai tugas akhir.
f.
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran
Tasai. 2010. Cermat Berbahasa
Indonesia untuk Perguruan Tinggi sebagai Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian.(MPK) Ed. Revisi.
Jakarta: Akademika Pressindo
13.
Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama semua kata (termasuk reduplikasi sempurna) pada sub judul dalam
buku, majalah, surat kabar, makalah, dan karangan, kecuali kata preposisi yang
tidak berada pada kata pertama.
Contoh:
a.
Kedudukan dan
Fungsi Bahasa Indonesia
b.
Bahasa Indonesia
sebagai Bahasa Nasional
c.
Tata Pembentukan Kata
d.
Pengembangan dengan Klasifikasi
e.
Langkah-Langkah Menulis Makalah
14.
Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang disertai
nama diri, kecuali gelar dokter.
Contoh:
a.
Prof. Dr.
Abdullah Dola, M.S adalah dosen pengampuh mata kuliah Fonologi.
b.
Henri juga mengundang Ny. Astri Oktavia pada pesta
pernikahannya.
c.
Pada acara tersebut Sdr. Muhammad Iqbal tidak hadir karena
sakit.
d.
Pengajian di rumah dr. Dewi Sartika dihadiri oleh K.H.
Abdullah.
e.
Penelitian yang sedang hangat
diperbincangkan itu merupakan karya Nurul Muchlisa, S.Si., M.Si.
15.
Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama pada kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai dalam
penyapaan dan pengacuan.
a.
Ibu berkata, “Kamu harus menjemput Adik di sekolah sore ini!”
b.
Bulan depan, Bapak akan berangkat ke Tanah Suci.
c.
“Silahkan masuk, Pak!” kata Ferdi saat mengetahui siapa
yang datang.
d.
“Uangnya sudah saya kirim, Mas!” jawab Bu Ratih.
e.
Surat Pak Lurah sudah saya terima minggu lalu.
Namun, penulisan tersebut tidak diawali dengan huruf kapital apabila kata
penunjuk hubungan kekerabatan tidak dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Contoh:
a.
Seorang kakak harus menyayangi adiknya.
b.
Para ayah dan ibu akan
menghadiri rapat komite sekolah.
16.
Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama kata Anda dalam
penyapaan.
Contoh:
a.
Bagaimana perjalanan Anda ke tempat ini?
b.
Karya ilmiah Anda telah kami terima.
c.
Terima kasih atas kerja sama Anda.
d.
Pesan Anda telah terkirim.
e.
“Maaf, Anda telah lama menunggu,” kata Bu Raisa kepada mitranya.
17.
Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang
didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan
dengan pernyataan lengkap itu.
Contoh:
a.
.... Jika suatu kata terdiri atas
lebih dari satu unsur dan salah satu unsur tersebut dapat bergabung dengan
unsur lain, pemenggalan dapat dilakukan (1) diantara unsur-unsur tersebut atau
(2) pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah.
Keterangan:
Nama orang,
badan hukum, dan nama diri yang lain disesuaikan dengan EYD kecuali jika ada
pertimbangan khusus.
b.
.... Akronim yang bukan nama diri
yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata
dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Catatan:
Jika dianggap
perlu membentuk akronim, hendaknya diperhatikan syaratnya yakni jumlah suku
kata akronim tidak melebihi jumla suku kata yang lazim pada kata Indonesia.
18.
Huruf kapital digunakan
seluruhnya pada penulisan judul utama, judul kata pengantar, judul daftar isi,
judul-judul bab, dan judul daftar pustaka.
Contoh:
a.
TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA
EDISI KETIGA
b.
KATA
PENGANTAR
c.
DAFTAR
ISI
d.
BAB
I
PENDAHULUAN
e.
DAFTAR PUSTAKA
III. Penutup
Huruf kapital merupakan huruf yang berukuran besar dan memiliki bentuk
khusus, yang digunakan sebagai huruf pertama yang sesuai dengan ketentuan
penulisan yang ditetapkan. Penulisan huruf kapital memiliki beberapa ketentuan,
yakni: (1) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada awal kata dalam
suatu kalimat; (2) Huruf kapital
digunakan sebagai huruf pertama pada petikan langsung; (3) Huruf kapital
digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama
Tuhan, kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan; (4) Huruf kapital digunakan
sebagai huruf pertama pada nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang
diikuti nama orang; (5) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur
nama jabatan ataupun pangkat yang diikuti nama orang atau kata ganti nama orang
tertentu, nama instanti atau nama tempat; (6) Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama pada setiap unsur nama orang kecuali kata bin atau binti, van,
de, der, von, serta da dan digunanakan sebagai huruf pertama singkatan nama
orang sebagai nama jenis atau satuan ukuran; (7) Huruf kapital digunakan
sebagai huruf pertama pada nama suku bangsa, bangsa, negara, dan bahasa; (8)
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada nama hari, bulan, tahun,
hari raya, dan peristiwa sejarah; (9) Huruf kapital digunakan sebagai huruf
pertama setiap unsur pada nama diri geografi, unsur nama yang diikuti nama diri
geografi, dan nama diri geografi jika yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan
budaya; (10) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama
pada nama resmi negara, lembaga resmi pemerintahan dan ketatanegaraan, dokumen
resmi kecuali kata tugas. Hal ini juga berlaku jika mengacu sebagai pelaku;
(11) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada setiap unsur hasil
reduplikasi yang berkaitan dengan nama badan, lembaga pemerintahan dan
ketatanegaraan, dan dokumen resmi; (12) Huruf kapital digunakan sebagai huruf
pertama semua kata (termasuk reduplikasi sempurna) pada judul buku, majalah,
surat kabar, makalah, dan judul karangan yang berada dalam kalimat ataupun
dalam daftar pustaka, kecuali kata preposisi yang tidak berada pada kata
pertama; (13) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata
(termasuk reduplikasi sempurna) pada sub judul dalam buku, majalah, surat
kabar, makalah, dan karangan, kecuali kata preposisi yang tidak berada pada
kata pertama. (14) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur
singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang disertai nama diri; (15) Huruf
kapital digunakan sebagai huruf pertama pada kata penunjuk hubungan kekerabatan
yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan; (16) Huruf kapital digunakan
sebagai huruf pertama kata Anda dalam
penyapaan; (17) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada kata,
seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang didahului oleh pernyataan
lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan pernyataan lengkap itu;
dan (18) Huruf kapital digunakan seluruhnya pada penulisan judul utama, judul
kata pengantar, judul daftar isi, judul-judul bab, dan judul daftar pustaka.
DAFTAR
PUSTAKA
Anshari,
dkk. 2014. Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian Bahasa Indonesia. Makassar: Badan Pengembangan Bahasa dan
Sastra Indonesia dan Daerah UNM
Arifin, E.
Zaenal dan S. Amran Tasai. 2010. Cermat
Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi sebagai Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian.(MPK) Ed. Revisi. Jakarta: Akademika Pressindo
Pakpahan,
Efendi. 2013. “Pengertian dan Aturan
Penggunaan Huruf Kapital”. http://tugasakhiramik.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-dan-aturan-penggunaan-huruf.html.
diakses pada tanggal 19 September 2015
Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1995. Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan
Istilah. Bandung: Pustaka Setia
Waridah,
Ernawati. 2013. EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan.
Bandung: Ruang Kata
Komentar
Posting Komentar