Keterampilan Membaca
Strategi Pemahaman Bacaan
(Strategi Bawah Atas, Strategi Atas Bawah, dan Strategi Campuran)
oleh Shafariana, dkk
I.
Pendahuluan
Membaca merupakan salah satu keterampilan
berbahasa. Membaca sebagai salah satu bentuk kegiatan untuk mendapatkan
informasi dalam bentuk tertulis. Oleh karena itu, membaca memerlukan suatu strategi
agar informasi yang kita butuhkan dapat diterima dan dipahami dengan baik.
Setiap kegiatan membaca, pasti memiliki tujuan
akhir yakni memahami bacaan. Pemahaman bacaan bagi pembaca, secara umum dapat
dicapai melalui suatu strategi. Beberapa strategi pemahaman bacaan yang perlu
kita ketahui dan pahami yakni strategi bawah atas, strategi atas bawah, strategi
campuran, strategi interaktif, strategi KWL, strategi DRA, dan strategi DRTA.
Hal ini dikarenakan strategi tersebut memiliki peran yang besar terhadap
pemahaman suatu bacaan.
Strategi pemahaman bacaan senantiasa
diterapkan dalam kegiatan membaca baik itu disadari ataupun tidak disadari.
Strategi ini pun perlu digunakan secara tepat agar hasil yang diperoleh
maksimal. Oleh karena itu, setiap pembaca wajib mengetahui dan menguasai
startegi pemahaman bacaan. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan menyajikan
strategi pemahaman bacaan dalam bentuk bacaan, salah satunya dalam bentuk
makalah. Berdasarkan hal tersebut, makalah ini membahas tentang strategi
pemahaman bacaan. Namun, mengingat
pembahasan strategi pemahaman bacaan yang begitu luas, maka pembahasan strategi
pemahaman bacaan dalam makalah ini hanya dibatasi pada pembahasan strategi
bawah atas, strategi atas bawah, dan strategi campuran. Makalah ini diharapkan
dapat membantu pembaca untuk lebih memahami dan mampu menerapkan strategi
pemahaman bacaan khususnya strategi bawah atas, strategi atas bawah, dan
strategi campuran agar pembaca dapat memahami bacaan dengan maksimal.
II. PEMBAHASAN
A.
Pengertian Strategi Pemahaman Bacaan
Strategi adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber yang
dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Joni dalam Farida Rahim, 2005). Menurut KBBI Edisi Ketiga, strategi
adalah (1) ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan
kebijaksanaan tertentu di perang dan damai; (2) ilmu dan seni memimpin bala
tentara untuk menghadapi musuh di perang, di kondisi yang menguntungkan; (3)
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus; (4) tempat
yang baik menurut siasat perang. Sementara pemahaman dalam KBBI Edisi Ketiga
adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Jadi, strategi
pemahaman bacaan adalah ilmu mengenai rencana dalam kegiatan membaca sehingga
terjadi proses memahami suatu bacaan yang melibatkan seni dan keterampilan pembaca.
Strategi pemahaman bacaan sangat berkaitan erat dengan pembaca teks dan
konteks, sehingga keterampilan pembaca sangat diperlukan guna mencapai hasil
yang maksimal dari strategi pemahaman bacaan itu sendiri.
Klein dkk (Farida Rahim, 2005) mengategorikan strategi pemahaman bacaan
dalam tiga strategi yakni strategi bawah atas (bottom-up), strategi atas
bawah (top-bottom), dan strategi campuran (eclectic).
B.
Strategi Bawah Atas
Strategi bawah atas menuntut pembaca untuk memahami bacaan atau teks dari
tataran kebahasaan yang paling dasar ke tataran kebahasaan yang tinggi. Proses
pemahaman itu dimulai dari pengidentifikasian huruf, kata, frasa, klausa,
kalimat hingga makna dari wacana secara keseluruhan.
Strategi bawah atas menganggap struktur yang berada di dalam teks sebagai
pemegang peran utama, sementara struktur yang berada di luar teks (pengetahuan)
sebagai hal yang bersifat sekunder. Pada dasarnya strategi ini merupakan suatu
proses dekode dan enkoode. Dekode adalah pengubahan informasi dari bentuk sandi
dan sebagainya ke dalam bahasa. Sementara enkode adalah penyampaian pesan dari
bentuk bahasa ke dalam bentuk sandi atau proses pengkodean atau proses
penyandian.
Langkah-langkah pemahaman bacaan berdasarkan strategi bawah atas sebagai
berikut.
1.
Mengenali huruf baik huruf vokal,
konsonan, diftong, kluster, ataupun deretan vokal maupun konsonan.
2.
Mengenali dan memahami rangkaian
huruf membentuk suatu kata dan proses pembentukan kata.
3.
Memahami proses merangkai kata
menjadi frasa.
4.
Memahami proses merangkai kata
menjadi klausa maupun kalimat.
5.
Memahami proses merangkai kalimat
menjadi suatu wacana atau teks.
Strategi bawah atas dalam
pemahaman bacaan digunakan untuk mengajarkan kesiapan, pembendaharaan kata,
pengenalan kata, pemahaman, dan kesenangan membaca. Strategi ini hanya
bergantung pada pengetahuan tentang hubungan antara lambang dengan bunyi,
pembaca tidak memiliki informasi sebelumnya tentang bahan bacaan. Oleh karena
itu, strategi ini secara umum ditunjang oleh buku dan sarana yang telah disusun
dari taraf yang mendasar atau sederhana hingga taraf yang lebih tinggi, sukar
dan kompleks sesuai dengan kemampuan pembaca.
Strategi bawah atas dalam
pemahaman bacaan umumnya digunakan pada proses pembelajaran membaca awal
seperti pengajaran membaca di kelas awal SD. Metode strategi bawah atas yang
diterapkan lebih dikenal dengan metode eja. Pembaca diajarkan secara bertahap
yakni perkenalan nama dan bentuk huruf, pengajaran rangkaian atau gabungan
huruf menjadi suku kata dan suku kata menjadi kata serta kata menjadi kalimat.
Selain itu, strategi bawah atas juga digunakan bila membaca teks yang agak
sulit dalam hal ini masalah bahaasa dan isi teks. Strategi bawah atas juga
dapat digunakan dalam menganalisis kalimat.
C. Strategi Atas Bawah
Strategi atas bawah menuntut pembaca untuk memahami bacaan atau teks dari tataran kebahasaan
yang paling tinggi ke tataran kebahasaan yang paling dasar. Proses pemahaman
itu dimulai dari pembaca memprediksi makna atau isi bacaan kemudian
mengidentifikasi unsur-unsur bacaan sehingga diperoleh informasi yang sesuai
dengan bacaan.
Strategi atas bawah berbeda dengan strategi bawah atas. Strategi atas bawah
sangat bergantung pada pengetahuan, pengalaman, dan kecerdasan pembaca daripada
struktur-struktur teks. Hal ini dikarenakan pembaca telah mengetahui dan
memahami cara membaca atau memiliki modal bacaan. Oleh karena itu, pada strategi
ini pembaca telah menemukan garis besar bacaan. Adapun langkah-langkah dalam
strategi atas bawah secara garis besar yakni sebagai berikut.
1.
Pembaca membaca bacaan secara keseluruhan.
2.
Setelah pembaca menemukan garis besar bacaan, pembaca menyusun hipotesis
atau prediksi terhadap bacaan. Hal ini berkaitan dengan teori psikolinguistik,
mengenai pikiran dan bahasa memiliki interaksi yang diperoleh melalui presepsi
pembaca.
3.
Hipotetis atau prediksi tersebut diverifikasi dengan menggunakan stimulus
berupa tulisan dari teks yang dibaca melalui petunjuk semantik dan sintaksis.
Strategi atas bawah digunakan untuk memperoleh pemahaman bacaan secara
menyeluruh bukan hanya sekedar garis besar bacaan. Strategi ini umumnya
digunakan untuk memahami bacaan yang memiliki kosa kata yang tidak diketahui
ataupun kurang dimengerti oleh pembaca. Umumnya, berlaku pada pembaca yang
membaca bacaan yang memiliki bahasa yang berbeda dengan bahasa pembaca, tetapi
pembeca tersebut memiliki pengetahuan dasar ataupun hampir menguasai bahasa
tersebut. Oleh karena itu, pembaca dapat menerapkan strategi atas bawah untuk
memahami bacaan.
Contoh dari penggunaan strategi ini yakni seorang pembaca yang berbahasa
Indonesia dan memiliki pengetahuan atau mampu berbahasa Inggris tetapi ada
beberapa kosa kata yang ia tidak ketahui atau pahami. Pembaca tersebut membaca
bacaan secara menyeluruh. Ketika ia
menemukan kosa kata yang sukar atau tidak dipahami maka ia
menggarisbawahi kosa kata tersebut dan tetap melanjutkan bacaannya. Setelah
selesai membaca secara keseluruhan, pembaca telah mengetahui garis besar atau
inti dari bacaan tersebut. Pembaca kembali pada kosa kata yang sukar tersebut
dan membuat hipotesis arti dari kosa kata tersebut berdasarkan makna dari
konteks kalimat dimana kosa kata tersebut berada. Setelah itu, pembaca pun
memverifikasi hipotesisnya dengan melihat makna kosa kata itu dalam kamus.
Berdasarkan kegiatan tersebut pembaca pun mampu memahami bacaan secara
keseluruhan tanpa ada kosa kata yang tidak dimengerti. Contoh lainnya juga
dapat ditemukan dalam kegiatan membaca buku yang memiliki bahasa yang sama
dengan pembaca tetapi memiliki kosa kata yang tidak dimengerti.
D. Strategi Campuran
Strategi campuran disebut juga strategi timbal
balik. Strategi campuran merupakan strategi pemahaman bacaan yang memadukan
strategi bawah atas dan strategi atas bawah. Strategi ini dicanangkan oleh
Rumelhart. Pemahaman bacaan tidak sepenuhnya memerlukan satu strategi saja. Hal
ini dapat dilakukan dengan menempatkan penggunaan strategi pemahaman bacaan
sesuai dengan bahan bacaan, ataupun memadukan strategi tersebut dalam satu
bacaan. Strategi campuran menganggap pemahaman berasal dari pikiran pembaca.
Pemahaman itu akan terganggu apabila informasi dalam pikiran pembaca tidak dapat
diolah atau digunakan, baik itu karena faktor lupa ataupun skema yang
terganggu. Strategi ini digunakan oleh pembaca mahir.
III. Penutup
Membaca merupakan salah satu keterampilan
berbahasa. Membaca sebagai salah satu bentuk kegiatan untuk mendapatkan
informasi dalam bentuk tertulis. Oleh karena itu, membaca memerlukan suatu
strategi agar informasi yang kita butuhkan dapat diterima dan dipahami dengan
baik. Straegi yang dimaksud adalah strategi pemahaman bacaan. Strategi pemahaman bacaan adalah ilmu mengenai rencana dalam kegiatan
membaca sehingga terjadi proses memahami suatu bacaan yang melibatkan seni dan
keterampilan pembaca. Beberapa strategi
tersebut yakni strategi bawah atas, strategi atas bawah, dan strategi campuran.
Strategi bawah atas menuntut pembaca untuk memahami bacaan atau teks dari tataran kebahasaan
yang paling dasar ke tataran kebahasaan yang tinggi. Proses pemahaman itu dimulai
dari pengidentifikasian huruf, kata, frasa, klausa, kalimat hingga makna dari
wacana secara keseluruhan.Strategi ini secara umum digunakan untuk kegiatan
pembaca pemula.
Pada strategi atas bawah, pembaca dituntut untuk memahami bacaan atau teks
dari tataran kebahasaan yang paling tinggi ke tataran kebahasaan yang paling
dasar. Proses pemahaman itu dimulai dari pembaca memprediksi makna atau isi
bacaan kemudian mengidentifikasi unsur-unsur bacaan sehingga diperoleh
informasi yang sesuai dengan bacaan. strategi atas bawah umumnya digunakan oleh
pembaca yang telah memiliki pengetahuan dasar mengenai hal yang berkaitan
dengan kegiatan membaca.
Sementara strategi campuran atau timbal balik, memadukan strategi bawah atas dan strategi
atas bawah. Pemahaman pada strategi ini berasal dari pikiran pembaca. Pemahaman
itu akan terganggu apabila informasi dalam pikiran pembaca tidak dapat diolah
atau digunakan. Strategi ini digunakan oleh pembaca mahir.
DAFTAR
PUSTAKA
Alwi, Hasan
dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Ed. Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka
Marnazira,
Onji. 2013. “Model Membaca Atas Bawah, Bawah Atas, dan Timbal Balik”. http://onjimarnazira.blogspot.co.id/2013/08/model-membaca-atas-bawah-bawah-atas-dan.html.
diakses pada 28 September 2015
Rahim,
Farida. 2005. Pengajaran Membaca di
Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Wati, Nasla.
2014. “Strategi Pemahaman Membaca”. http://nanasnugy.blogspot.co.id/2014/06/strategi-pemahaman-membaca.html.
diakses pada 28 September 2015
Komentar
Posting Komentar