Morfologi

MORFEM
I.                  Pengertian Morfem
Morfem adalah satuan terkecil dalam bidang morfologi yang memiliki makna. Morfem bukan termasuk kata, melainkan unsur yang dapat membentuk kata. Istilah-istilah dalam morfem yakni morfem, morf, dan alomorf.
II.               Identifikasi Morfem
Menurut Abdul Chaer, morfem dapat diidentifikasi dengan cara:
a.       Bentuk yang sama, memiliki makna yang sama merupakan satu morfem. Contoh:
o   Jojo naik haji tahun ini.
o   Satu tahun terdiri dari 365 hari.
o   Tahun 2014 diadakan pelantikan presiden yang ke-7
b.      Bentuk yang sama, memiliki makna yang berbeda merupakan morfem yang berbeda. Contoh:
o   Meri sedang belajar merangkai bunga
o   Pak Doni tidak perlu membayar bunga pinjaman.
c.       Bentuk yang berbeda, memiliki makna yang sama merupakan morfem yang berbeda. Contoh: makna “orang tua perempuan”
o   Mira memasak bubur untuk ibunya
o   Mama sedang menidurkan adik di kamar
o   Jefri kini tak bisa melihat bundanya lagi
d.      Bentuk yang mirip atau hampir sama, memiliki makna yang sama merupakan morfem yang sama, asal perbedaan yang ada disebabkan oleh faktor fonologis. Contoh: imbuhan ber-
o   Berlari
o   Belajar
o   Bekerja
e.       Bentuk yang hanya muncul pada pasangan satu-satunya merupakan sebuah morfem. Contoh:
o   Ria pada kata gembira ria
o   Kerontang pada kata kering kerontang
f.       Bentuk yang muncul berulang-ulang pada satuan yang lebih besar (klausa, kalimat), memiliki makna yang sama merupakan morfem yang sama. Contoh:
o   Melihat
o   Terlihat
g.      Bentuk yang muncul berulang-ulang pada satuan yang lebih besar (klausa, kalimat), memiliki makna yang berbeda secara polisemi (satu kata yang memiliki lebih dari satu makna) merupakan morfem yang sama. Contoh:
o   Bu Ami bekerja di belakang layar
o   Reni meminta ijin ke belakang pada guru karena perutnya sakit.
III.            Morfem, Morf, Alomorf, dan Kata
Morfem adalah satuan terkecil dalam morfologi yang memiliki makna. Contoh: {ber-}, {meN-}, {baca}, {tulis}. Morf adalah bentuk  hasil perubahan variasi dari morfem terikat. Contoh: morf {be-}, morf {bel-}, morf {ber-}, morf {me-}, morf {meng-}. Alomorf adalah  bentuk-bentuk realisasi atau variasi bunyi pada morfem. Contoh: {be-}, {ber-}, {bel-} merupakan alomorf dari morfem {ber-}. Alomorf adalah kumpulan dari morf (alomorf, alo = all; morf). Kata adalah bentuk yang terdiri dari sebuah morfem atau lebih. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut.

Morfem
Morf
Alomorf
Kata
Ber-
Ber-
Ber-, be-, bel-
berlindung
Be-
beternak
Bel-
belajar

IV.           Jenis-jenis Morfem
a.     Berdasarkan  kebebasannya
1.     Morfem bebas
Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri, dapat langsung digunakan dalam pertuturan. Contoh: {maju}, {makan}, {baju}, {kunci}.
2.     Morfem terikat
Morfem terikat adalah morfem yang tidak dapat berdiri sendiri, yang memerlukan morfem lain dalam pertuturannya. Yang termasuk morfem terikat yakni:
a)      Afiks (imbuhan). Contoh: {ber-}, {meN-}, {peN-}, {-el-}, {-i}, {-an}.
b)      Bentuk prokategorial, bentuk yang biasanya diikuti oleh afiks. Contoh: {gaul}, {juang}, {baca}, {tulis}
c)      Morfem unik, morfem yang hanya muncul pada pasangan satu-satunya. Contoh: {kerontang}, {bugar}, {kuyup},
d)     Klitika, . Contoh: -ku, -mu, -nya
e)      Preposisi (kata depan) dan konjungsi (kata penyambung). Contoh : di, ke, dan, tetapi
f)       Proleksem . Contoh: dwi-, ko-
b.    Berdasarkan keutuhan bentuk
1.     Morfem utuh
Morfem utuh adalah morfem yang secara fisik merupakan satu kesatuan yang utuh. Morfem utuh yakni morfem dasar, prefiks, infks, dan sufiks.
2.     Morfem terbagi
Morfem terbagi adalah morfem yang secara fisik terbagi atau disisipi morfem lain. Morfem terbagi yakni semua konfiks.
c.      Berdasarkan kemungkinan menjadi dasar dalam pembentukan kata
1.     Morfem dasar
Morfem dasar adalah morfem yang menjadi dasar dalam proses morfologi. Contoh: {beli}, {makan}, {kerja}
2.     Morfem afiks
Morfem afiks adalah morfem yang tidak menjadi dasar, namun sebagai pembentuk. Contoh: {ber-}, {meN-}
d.    Berdasarkn jenis fonem yang membentuknya.
1.     Morfem segmental
Morfem segmental adalah morfem yang dibentuk oleh fonem segmental, berupa bunyi dan dapat disegmentasikan. Contoh: {lihat}, {ter-}, {sikat}, {-lah}
2.     Morfem suprasegmental
Morfem suprasegmental adalah morfem yang dibentuk dari nada, tekanan, durasi, dan intonasi. Dalam bahasa Indonesia belum ada contoh morfem suprasegmental
e.      Berdasarkan kehadirannya secara konkret
1.     Morfem wujud
Morfem wujud adalah morfem yang secara nyata ada. Contoh: {meja}, {buku}, {kursi}
2.     Morfem tanwujud
Morfem tanwujud adalah morfem yang kehadirannya tidak nyata. Contoh: {berani}, {kuat}
f.      Berdasarkan ciri semantik
1.     Morfem bermakna leksikal
Morfem bermakna leksikal adalah morfem yang sudah memilki makna. Morfem bermakna leksikal terdiri dari morfem dasar bebas
2.     Morfem tak bermakna leksikal
Morfem tak bermakna leksikal adalah morfem yang belum memiliki makna. Morfem tk bermakna leksikal yakni morfem afiks.
V.              Bentuk Asal dan Bentuk Dasar
Sebelum membahas bentuk asal dan bentuk dasar, berikut istilah yang perlu diketahui.
o   Pangkal (stem)
Pangkal adalah bentuk dasar dalam proses pembentukan kata inflektif atau pembubuhan afiks inflektif.
Contoh:        membeli           ß pangkal beli
                     Mendaratkan   ß pangkal daratkan
                     Menangisi        ß pangkal tangisi
o   Akar
Akar adalah bentuk yang tidak dapat dianalisis lebih jauh lagi.
Contoh:        memberlakukan           ß akar laku
                     Keberterimaan             ß akar terima
o   Leksem
·         Menurut kajian morfologi, leksem adalah bentuk yang menjadi kata, ditulis dalam huruf kapital.
Contoh: PUKUL à memukul, pemukul, terpukul
·         Menurut kajian semantik, leksem adalah bentuk yang memiliki sebuah makna.
Contoh: kucing, membaca
a.     Bentuk asal
Bentuk asal adalah bentuk yang paling kecil yang menjadi asal suatu kata. Istilah lain dari bentuk asal yakni akar. Contoh:
Tertawa           à tawa
Kelakuan         à laku
b.    Bentuk dasar
Bentuk dasar adalah bentuk yang menjadi dasar baik berupa tunggal ataupun kompleks dari suatu bentuk yang sangat kompleks. Contoh:
Tertawa                       à bentuk dasar tertawa
Pakaian                        à bentuk dasar pakai

Berperikemanusiaan    à bentuk dasar perikemanusiaan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Daerah Makassar

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia

Apresiasi Puisi Indonesia